YAYASAN DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA SURABAYA GELAR SEMINAR " BEST MOOD PERFOMANCE " MEMPERINGATI HARI KESEHATAN MENTAL
Drugsnews, Surabaya - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), menggelar seminar ' Best Mood Best Performance ' di Ciputra World lantai LG, Senin (14/10/2019).
Kegiatan digelar dalam rangka Peringati Hari Kesehatan Mental oleh Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya menggandeng seorang pakar mikro ekspresi Kirdi Putra, sebagai pemateri seminar 'Best Mood Best Performance' .
Menurut Iis Hendro Gunawan, Ketua DWP Surabaya, seminar ini digelar untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, yang jatuh pada 10 Oktober lalu.
" Mental yang baik sangat dibutuhkan oleh guru maupun pekerja untuk menghadapi segala permasalahan.
Kita dihadapkan dengan perubahan peraturan, kondisi lingkungan, dan peradaban yang terus bergerak. Memang semakin modern, tetapi revolusi itu pasti menyisakan masalah psikis, karena tidak semua orang menganggap itu tantangan," jelas Iis.
Karena itu, Dharma wanita persatuan kota Surabaya, mengundang berbagai organisasi mulai dari HIPMIKIMDO, IPEMI, PPLIPI, GOW, PT Vini Vici Prima Lestari, KONUS, dan ormas di kota Surabaya.
Peserta yang hadir dalam acara seminar tersebut ada 150 orang, termasuk para pelaku UMKM.
"Kami mengajak para pelaku UMKM, karena UMKM adalah hasil sinergi dari tujuh literasi dasar, yakni angka, science, finansial, digital, budaya, sosial dan kinestetis. Setelah menguasai itu semua, mereka juga butuh memanajemen psikis mereka," imbuhnya.
Ketua DWP Kota Surabaya berharap, dengan adanya seminar ini, semua individu pelaku usaha selalu punya mood bagus, dan bisa memanajemen kejiwaannya dalam menghadapi tantangan global supaya bisa berkelanjutan.
Tema yang diangkat dalam seminar ini, adalah mengenai 'Best Mood Best Performance', yang menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa meningkatkan pendapatan dan keberuntungan mereka melalui manajemen mood.
Pemateri sosok yang dikenal sebagai entrepreneur sekaligus pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra.
"Bila mood bagus, pekerjaan kita juga mulus. Dalam menjalankan sebuah usaha, kita memanajemen SDM. Sehingga, meski sebagai pengusaha, kita tidak lepas dari bagaimana memanajemen tim kita," ucapnya.
Pemateri berusaha seoptimal meyakinkan para peserta seminar, bahwa tidak ada yang namanya emosi negatif.
Dengan meyakini bahwa semua emosi merupakan pemberian Tuhan dan bukan sesuatu yang negatif, maka peserta seminarbisa lebih memanajemen mood. Sebaiknya, emosi tersebut diubah menjadi motivasi.
"Yang dipermasalahkan bukan marahnya, tetapi apa yang kita lakukan setelah marah. Ada teman saya yang merasakan marah dan sedih ketika ibunya sakit, ia tidak bisa membiayai pengobatannya di luar negeri. Lalu, dia bersumpah untuk tidak akan hidup susah lagi. Akhirnya, sekarang ia hidup berkelebihan," paparnya.(Red)
Komentar
Posting Komentar